KONEKSI ANTAR MATERI MODUL PEMBELAJARAN SOSIAL DAN EMOSIONAL


 


 




Oleh: Eulis Karyati, S.Pd.







Pembelajaran Sosial dan Emosional

 

Tantangan terbesar guru saat ini dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik adalah membentuk karakter unggul generasi bangsa. Inovasi teknologi yang begitu gencar memberi pengaruh yang sangat besar pada kepribadian murid. Jika tidak ada kontrol sosial dan emosional bisa dibayangkan betapa menyedihkan kelak kehidupan mereka di masa depan. Kita melihat fenomena yang terjadi saat ini, seperti tingginya tingkat kriminalitas remaja yang bahkan sangat sadis, dekadensi moral, masalah etika dan sopan santun termasuk berkurangnya rasa hormat pada orang tua dan guru. Maka PSE menjadi hal yang sangat mendesak untuk dioptimalkan dalam proses belajar mengajar.

Menurut Elias, dkk (dalam Hadi, 2011) Pembelajaran sosial dan emosional (PSE) adalah “the process through which children and adults develop the skills, attitudes, and values necessary to acquire social and emotional competence”. Proses dimana anak-anak dan orang dewasa mengembangkan keterampilan-keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang diperlukan untuk memperoleh kompetensi sosial dan emosional.

Dengan demikian diharapkan hal ini akan meminimalisir hal-hal negatif pada anak dan menumbuh kembangkan hal positif yang ada pada diri mereka seperti yang tertuang pada filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara.

 

 Kompetensi Sosial dan Emosional

Dalam PSE, murid diajarkan lima Kompetensi Sosial dan Emosional (KSE). Mereka belajar mengenali dan mengelola emosi, berempati pada orang lain, kuat bertahan saat menghadapi saat-saat sulit, memecahkan masalah dan membuat keputusan yang bertanggung jawab.

  • Kesadaran diri (self awareness) berkaitan dengan mengenali emosi. Dengan kesadaran diri, murid akan mampu mengekspresikan emosi mana yang bermanfaat dalam berinteraksi dengan orang lain.
  • Pengelolaan diri (Self management) berkaitan dengan pengelolaan emosi dan fokus. Dengan dengan banyaknya tugas sekolah dan juga gangguan dari luar, maka kemampuan mengelola fokus menjadi sangat penting untuk dimiliki murid.
  • Kesadaran diri (Social awareness) berkaitan dengan keterampilan berempati. Empati berarti memahami perasaan orang lain. Dengan demikian murid menjadi lebih peka.
  • Keterampilan berhubungan sosial (Relationship management) berkaitan dengan daya lenting atau resiliensi. Kemampuan ini membekali anak pertahanan yang kuat saat menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi dalam interaksi sosial.
  • Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab (Responsible decision making) berkaitan dengan menerima segala konsekuensi positif maupun negatif atas keputusan yang diambil.

      


    "Mengintegrasikan pembelajaran sosial emosional di kelas,tidak hanya akan berpotensi menghasilkan pencapaian akademik yang lebih baik, namun juga memberikan pondasi yang kuat bagi siswa untuk dapat sukses dalam berbagai area kehidupan mereka di luar akademik."

    (CASEL.ORG)

     

    Penutup

     

    Selain Pembelajaran Berdiferensiasi, Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) juga perlu disertakan dalam setiap pelaksanaan pembelajaran yang dituangkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru. Murid dibekali dengan kompetensi sosial dan emosional agar ia kelak dapat menjadi pribadi yang baik saat berinteraksi dengan siapapun. KSE memaksimalkan potensi-potensi positif murid untuk menjadi budaya positif yang diterapkan murid dalam kehidupannya sehari-hari. Nilai dan peran guru di sini menjadi sangat penting dalam mewujudkan visi menyelenggarakan pembelajaran yang berpihak pada murid demi mengantarkan mereka menuju kesuksesan di masa depan.

     

    "Teachers are committed to giving a great educational experience to prepare every student for the future. "

     


    Komentar

    Postingan populer dari blog ini

    3.1.a.8 Koneksi Antarmateri

    3.2.a.7 Demonstrasi Kontekstual_Pemimpin dalam Pegelolaan Sumber Daya