Postingan

3.2.a.7 Demonstrasi Kontekstual_Pemimpin dalam Pegelolaan Sumber Daya

       7 Aset Sumber Daya yang Ada di Sekolah Dasar Negeri 1 Keresek                                              Oleh : Eulis Karyati CGP Angkatan 1 Kabupaten Garut  Setiap sekolah pasti memiliki kekuatan aset yang berbeda-beda. Kali ini saya Eulis Karyati sebagai Calon Guru Penggerak Angkatan 1 Kabupaten Garut akan memetakan sendiri 7 Aset Sumber Daya yang di sekolah saya yaitu SD Negeri 1 Keresek. Tujuan dari pemetaan aset ini adalah agar sekolah mampu memaksimalkan sumber daya yang ada tersebut untuk membantu dalam proses belajar di sekolah. Saya akan memetakan sumber daya tersebut berdasarkan modal manusia (kepsek, guru dan murid), modal sosial,  modal fisik (gedung dan fasilitas), modal alam (letak dan lokasi), modal politik (hubungan dengan instansi terkait), modal finansial dan modal agama dan budaya. Modal manu...

3.1.a.8 Koneksi Antarmateri

Gambar
              3.1.a.8 Koneksi Antar Materi      Oleh : Eulis Karyati, S.Pd.         CGP Angkatan 1 Kab. Garut              Bagaimana pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran diambil? 1. Ing Ngarsa Sung Tuladha : bahwa seorang guru atau pendidik harus mampu menjadi contoh dan      teladan yang baik bagi peserta didiknya. 2. Ing Madya Mangun Karsa : bahwa sebagai guru ditengah kita mampu membangun semangat ,        motivasi , kemauan dan niat peserta didik. 3. Tut Wuri  Handayani : Dari belakang mampu mendukung dan memberikan semangat atau                dorongan Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada pri...
Gambar
  KONEKSI ANTAR MATERI MODUL PEMBELAJARAN SOSIAL DAN EMOSIONAL     Oleh: Eulis Karyati, S.Pd. Pembelajaran Sosial dan Emosional   Tantangan terbesar guru saat ini dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik adalah membentuk karakter unggul generasi bangsa. Inovasi teknologi yang begitu gencar memberi pengaruh yang sangat besar pada kepribadian murid. Jika tidak ada kontrol sosial dan emosional bisa dibayangkan betapa menyedihkan kelak kehidupan mereka di masa depan. Kita melihat fenomena yang terjadi saat ini, seperti tingginya tingkat kriminalitas remaja yang bahkan sangat sadis, dekadensi moral, masalah etika dan sopan santun termasuk berkurangnya rasa hormat pada orang tua dan guru. Maka PSE menjadi hal yang sangat mendesak untuk dioptimalkan dalam proses belajar mengajar. Menurut Elias, dkk (dalam Hadi, 2011) Pembelajaran sosial dan emosional (PSE) adalah “the process through which children and adults develop the skills, attitudes, and values necessary to acquire s...